C'Hamster

Menjual berbagai jenis hamster dan juga aksesorisnya. Alamat: Perum Bumi Nasio Indah Jl. Wijaya Kusuma Blok B10 no.14 Jatimekar Jati Asih Bekasi No: 081219951026 Pin bbm: 5E48B279. Melayani JNE dan COD.

SEKOLAH ‘KNOWING’ vs SEKOLAH ‘BEING’


image


Satu hari saya kedatangan seorang tamu dr Eropa. Saya menawarkan kepadanya melihat2 objek wisata kota Jakarta. 
Pada saat kami ingin menyeberang jalan, teman saya ini selalu berusaha utk mencari zebra cross. Berbeda dgn saya dan org Jakarta yg lain, dgn mudah menyeberang di mana saja sesukanya.
Teman saya tetap tdk terpengaruh oleh situasi. Dia terus mencari zebra cross setiap kali akan menyeberang. Padahal di Indonesia tidak setiap jalan dilengkapi dgn zebra cross.
Yg lbh memalukan, meskipun sdh ada zebra cross tetap saja para pengemudi tancap gas, tidak mau mengurangi kecepatan guna memberi kesempatan pada para penyeberang. Teman saya geleng2 kepala mengetahui perilaku masyarakat kita.
Akhirnya saya coba menanyakan pandangan teman saya ini mengenai fenomena menyeberang jalan tadi.
Saya bertanya, mengapa orang2 di negara ini menyeberang tidak pada tempatnya, meskipun mereka tahu bahwa zebra cross itu adalah utk menyeberang jalan. Sementara dia selalu konsisten mencari zebra cross meskipun tidak semua jalan di negara kami dilengkapi dgn zebra cross.
Pelan2 dia menjawab pertanyaan saya, “It’s all happened because of The Education System.”
Wah, bukan main kagetnya saya mendengar jawaban teman saya. Apa hubungan menyeberang jalan sembarangan dgn sistem pendidikan?
Dia melanjutkan penjelasannya,
“Di dunia ini ada 2 jenis sistem pendidikan, yang pertama adalah sistem pendidikan yg hanya menjadikan anak2 kita menjadi mahluk ‘Knowing’ atau sekedar tahu saja, sedangkan yg kedua sistem pendidikan yg mencetak anak2 menjadi mahluk ‘Being’.
Apa maksudnya?
Maksudnya, sekolah hanya bisa mengajarkan banyak hal utk diketahui para siswa. Sekolah tidak mampu membuat siswa mau melakukan apa yg diketahui sebagai bagian dr kehidupannya.
Anak2 tumbuh hanya menjadi ‘Mahluk Knowing’, hanya sekedar ‘mengetahui’ bahwa:
– zebra cross adalah tempat menyeberang,
– tempat sampah adalah utk menaruh sampah.
Tapi mereka tetap menyeberang dan membuang sampah sembarangan.
Sekolah semacam ini biasanya mengajarkan banyak sekali mata pelajaran. Tak jarang membuat para siswanya stress, pressure & akhirnya mogok sekolah. Segala macam diajarkan dan banyak hal yg diujikan,
tetapi tak satupun dr siswa yang menerapkannya setelah ujian. Ujiannya pun hanya sekedar tahu, ‘Knowing’.
Di negara kami, sistem pendidikan benar2 diarahkan utk mencetak manusia2 yg ‘tidak hanya TAHU apa yg benar tetapi MAU melakukan apa yg benar sebagai bagian dr kehidupannya’.
Di negara kami, anak2 hanya diajarkan 3 mata pelajaran pokok:
1. Basic Sains
2. Basic Art
3. Social
Dikembangkan melalui praktek langsung dan studi kasus dan dibandingkan dgn kejadian nyata di seputar kehidupan mereka.
Mereka tidak hanya TAHU, mereka juga MAU menerapkan ilmu yg diketahui dlm keseharian hidupnya. Anak2 ini jg tahu persis alasan mengapa mereka mau atau tidak mau melakukan sesuatu.
Cara ini mulai diajarkan pd anak sejak usia mereka masih sangat dini agar terbentuk sebuah kebiasaan yg kelak akan membentuk mereka menjadi mahluk ‘Being’, yakni manusia2 yg melakukan apa yg mereka tahu benar.”
Betapa sekolah begitu memegang peran yg sangat penting bagi pembentukan perilaku & mental anak2 bangsa.
Betapa sebenarnya sekolah tidak hanya berfungsi sebagai lembaga sertifikasi yg hanya mampu memberi ijazah para anak bangsa.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar