Pengalaman hidup ini sempat membuat ku berfikir, untuk apa sih ada hati kalau pada akhirnya disakiti, untuk apa ada jiwa dan raga jika pada akhirnya kelak akan mati, untuk apa semua makna dari hal-hal yang ada demikian. apa kita hanyalah fatamorgana, dimana kehidupan didunia ini hanya memiliki saya sebagai pemain utama sementara yang lainnya hanya fatamorgana, ujian ataupun bencana dari Tuhan yang maha kuasa.
Yang paling salah adalah mencintai tanpa berfikir, mencintai tanpa alasan yang jelas, mencintai tanpa tahu latar belakang dari yang dicintai. Cari tau dulu siapa sih dia, atau siapa sih Dia, jangan lah kita mencintai tanpa dasar, tanpa memiliki pengetahuan. Tidak boleh mencintai dalam keadaan buta, karena suatu saat kelak pasti muncul rasa penyesalan, meskipun terkadang kita sudah mencintai dengan mata terbuka, namun tetap saja ada rasa penyesalan. namun setidaknya kita sudah berusaha yang terbaik untuk mencintai sesuatu dengan ilmu.
0 komentar:
Posting Komentar